Malam ini pas nifsu sya'ban, yang artinya pertengahan bulan sya'ban.
Menjadi hal di nanti, nifsu sya'ban sangat di nantikan sebagian besar umat islam Indonesia untuk mengharapkan keberkahannya.
Karena itu, hampir di setiap masjid akan mengadakan doa bersama untuk menyambut malam nisfu sya'ban.
Lantas, doa dan amalan apa paling baik di lakukan, apalagi di bulan sya'ban semua amala perbuatan di angkat dan di nilai.
Dilansir dari video youtube ceramah Ustaz Abdul Somad dalam satu ceramahnya menjelaskan ke utamaan bulan sya'ban.
Bulan di dalamnya terdapat satu malam yang pada malam itu Allah akan mengampuni dosa semua umatnya, yaitu malam nisfu sya'ban.
Tahun 1439 Hijriah ini, malam pertengahan bulan sya'ban atau Niafu sya'ban (15 sya'ban) jatuh pada Senin (30/04/2018) malam atau malam selasa.
Ustad Abdul Somad mengawali ceramah tentang keutamaan dan amalan bulan Sya'ban, dengan kisah cucu angkat Nabi Muhammad SAW, Usmaah bin Zaid.
Usamah bin Zaid datang menemui Nabi Muhammad dan bertanya: Wahai Rasulullah saya tidak pernah melihat Engkau berpuasa di bulan-bulan lain sebanyak Engkau berpuasa di bulan Sya'ban. ada apa perangan?
Mendengar pertanyaan cucunya itu, Rasulullah menjawab bulan ini (Sya'ban) merupakan bulan semua amalan di angkat ke sisi Allah SWT.
Dan Rasulullah sangat senang saat amalannya di angkat Allah SWT sedang dalam keadaan puasa.
Setelah itu, Ustaz Abdul Somad mengatakan, saking seringnya Rasulullah berpuasa pada bulan Nisfu Sya'ban, Aisyah tak bisa lagi membedakan apakah Rasulullah berpuasa pada hari itu atau tidak.
''Saya tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa dalam satu bulan, kecuali bulan Ramadhan.
Dan saya tidak pernah melihat Nabi lebih banyak puasa dari bulan Ramadhan selain di bulan Sya'ban,'' kata Ustaz Abdul Somad menerjemahkan hadis yang di bacanya.
Berdasarkan 2 hadis tersebut, Ustaz Abdul Somad mengatakan bahwa puasa merupakan salah satu amalan yang paling sering di lakukan oleh Rasulullah SAW selama bulan Sya'ban.
Selain berpuasa, amal lain yang bisa di lakukan adalah membaca Al-quran, berzikir, serta amal harta seperti sedekah dan wakaf.
Malam pengampunan
Ustaz Abdul Somad mengatakan, hadis-hadis tentang keutamaan malam Nisfu Sya'ban yang selama ini di gunakan, kebanyakan hadis-hadis dhaif (lemah).
Ustaz Abdul Somad membacakan salah satu hadis dhaif tentang keutamaan malam Nisfu Sya'ban yang mengisahkan bahwa Aisyah melihat Nabi Muhammad sujud lama sekali.
Usai shalat Aisyah bertanya pada Rasul kenapa sujudnya lama sekali?
Rasul balik bertanya apakah kamu tidak tau malam ini adalah malam ampunan? hadis tersebut, kata Ustaz Abdul Somad, adalah hadis dhaif.
''Lalu, apakah hadis dhaif itu tidak boleh di amalkan, jawabannya bisa. Mengapa?
Karena memenuhi lima syarat di antaranya untuk fadhail a'mal dan hadis tersebut berada di bawah naungan hadis shahih,'' kata Ustaz Abdul Somad.
Mana hadis shahihnya? lalu Ustaz Abdul Somad membacakan hadis hasan shahih yang artinya:
''Pada malam nisfu sya'ban, ALLAH akan mengampuni semua dosa umatnya yang pada malam itu bersujud dan bertobat mohon ampun, kecuali 2, yaitu musyrik (mempersekutukan Allah) dan orang yang bertengkar tapi tidak berdamai sampai malam nisfu sya'ban tiba.''
Shalat malam Nisfu Sya'ban
Ustaz Abdul Somad dalam video itu menjelaskan, shalat pada malam nisfu sya'ban tidak di lakukan pada masa Nabi dan sahabat.
Tapi shalat malam nisfu sya'ban di lakukan pada masa Tabi'in, yang di lakukan oleh Tabi'in di Negeri Syam (sekarang Suriah, Lebanon, Paletina dan Yordania).
Para Tabi'in di Negeri Syam ini memeriahkan masjid-masjid pada malam Nisfu Sya'ban.
Lalu apakah boleh meramaikan masjid dengan shalat dan zikir pada malam Nisfu Sya'ban, Ustaz Abdul Somad berpendapat boleh.